BREAKING NEWS: Arab Saudi Setop Visa Virtual Account, Penerbitan Visa Umrah Kembali Wajib Lewat Provider Resmi
Jakarta – Kebijakan penting datang dari Arab Saudi terkait mekanisme penerbitan visa umrah bagi jemaah asal Indonesia.
Mulai 23 November 2025, Arab Saudi resmi menghentikan sistem penerbitan visa umrah yang sebelumnya berbasis virtual account (VA). Kebijakan ini diberlakukan lebih cepat dari jadwal semula pada Desember mendatang.
Mekanisme Visa Kembali Diperketat
Dengan dihentikannya sistem virtual account, mekanisme penerbitan visa umrah kembali pada aturan sebelumnya yang lebih terstruktur:
- Wajib Melalui Provider Resmi: Pengajuan visa harus dilakukan melalui provider (agen) yang terdaftar dan resmi.
- Kontrak Aktif: Hanya provider yang memiliki kontrak aktif dengan pihak Saudi yang berhak mengajukan permohonan visa.
- Proses Selektif: Proses penerbitan visa kini menjadi lebih terstruktur dan selektif.
Mengapa Aturan Diperketat?
Sebelumnya, pada era virtual account, siapa pun yang terkoneksi dengan muassasah (lembaga layanan haji dan umrah Saudi) dapat mengurus visa tanpa adanya kontrak formal.
Kini, aturan kembali diperketat untuk memastikan proses umrah lebih aman, tertib, dan memiliki penanggung jawab yang jelas bagi setiap jemaah.
Dampak Kebijakan bagi Jemaah dan Penyelenggara Travel
Kebijakan ini membawa konsekuensi langsung bagi penyelenggara perjalanan (travel) dan juga calon jemaah:
Untuk Penyelenggara Travel:
- Peningkatan Tertib Administrasi: Travel wajib lebih siap secara administrasi dan harus bekerja sama dengan provider resmi.
- Selektivitas Provider: Travel yang tidak berizin atau bermasalah berpotensi besar tidak akan dilayani oleh provider resmi yang aktif.
- Potensi Pembatasan Kuota: Ada kemungkinan terjadinya pembatasan kuota karena jumlah provider resmi dengan kontrak aktif masih terbatas.
Untuk Jemaah Umrah:
- Proses Lebih Bertanggung Jawab: Jemaah mendapatkan proses keberangkatan yang lebih tertib dan memiliki penanggung jawab yang jelas.
- Pentingnya Memilih Travel: Pastikan Anda memilih travel yang resmi, berizin, dan terhubung dengan provider aktif untuk menghindari kendala dalam proses visa.