Dalam suasana sibuk mengejar tiket, visa, dan tabungan, banyak orang lupa bahwa umrah bukanlah kompetisi cepat-cepatan.
⠀
Bukan tentang siapa yang lebih dulu posting foto di depan Ka’bah.
Bukan pula tentang siapa yang sudah ke sana berkali-kali.
⠀
Umrah adalah perjalanan jiwa.
Dan yang paling siap dipanggil adalah yang hatinya paling rindu.
Siapa pun bisa membeli tiket.
Tapi tidak semua bisa hadir secara batin.
⠀
Umrah bukan sekadar perjalanan luar. Ia adalah kembali ke dalam—ke dalam hati yang ingin bersih, jiwa yang ingin damai.
📌 Umrah bukan destinasi, tapi pertemuan—antara hamba dan Rabb-nya.
Mungkin kamu merasa belum cukup uang, belum cukup ilmu, atau belum siap secara teknis.
Tapi banyak kisah membuktikan:
✅ Ada tukang parkir yang menabung 10 tahun untuk berangkat.
✅ Ada ibu rumah tangga yang menyisihkan Rp5.000 per hari.
✅ Ada mualaf yang baru belajar Islam, tapi langsung Allah undang.
📌 Karena bukan soal cepat atau kuat—tapi siapa yang paling serius memantaskan diri.
Banyak orang lupa mempersiapkan yang terpenting:
✅ Niat
✅ Hati yang jujur
✅ Taubat sebelum berangkat
✅ Memaafkan dan meminta maaf
✅ Doa-doa pribadi yang sungguh-sungguh
📌 Jangan hanya sibuk menata barang, tapi lupa menata hati.
Berangkat umrah bukan balapan.
Yang menang bukan yang paling dulu sampai ke Ka’bah,
Tapi yang paling dulu tunduk di hadapan Allah.
📌 Lebih baik terlambat tapi tulus, daripada cepat tapi kosong.
Umrah adalah perjalanan suci.
Bukan tentang dunia, tapi tentang bagaimana hati ini pulang dan kembali lembut.
Jika kamu belum berangkat, bersabarlah.
Jika kamu sedang mempersiapkan, luruskanlah niat.
Karena yang dipanggil ke Baitullah adalah mereka yang hatinya paling ingin pulang.
📞 0816990987 | 🌐 alqomar.com
💼 Bersama Alqomar Travel, kami bantu bukan hanya untuk berangkat—tapi siap secara ruhani agar umrahmu menjadi perjalanan jiwa yang mengubah hidup.
