Masjid Nabawi bukan sekadar tempat ibadah biasa.
Ia adalah rumah Rasulullah ﷺ, tempat di mana beliau dimakamkan, dan lokasi yang disebut para ulama sebagai salah satu tempat paling mulia di bumi.
Di tempat ini, diam adalah adab, dan bicara adalah tanggung jawab.
Namun, bukan berarti jamaah harus sepenuhnya membisu. Yang dibutuhkan adalah keseimbangan antara hening dan hikmah.
✅ Tempat suci kedua setelah Masjidil Haram
✅ Di dalamnya terdapat Raudhah – taman surga
✅ Rasulullah ﷺ bersabda:
“Antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga.” (HR. Bukhari-Muslim)
📌 Maka, semua sikap di dalamnya—termasuk berbicara—harus dijaga dengan penuh kesadaran dan kehalusan adab.
✔️ Untuk menyampaikan salam atau memberi arahan penting
✔️ Saat mengajar, belajar, atau tanya jawab ilmu syar’i
✔️ Berzikir atau membaca Al-Qur’an dengan suara lembut
📌 Selama tidak mengganggu orang lain, pembicaraan yang bernilai ibadah dan ilmu tetap diperbolehkan.
🚫 Mengobrol santai atau tertawa keras
🚫 Bercerita hal duniawi: gosip, politik, bisnis
🚫 Mengangkat suara di area Raudhah atau dekat makam Rasulullah ﷺ
🚫 Menggunakan ponsel untuk menelepon di dalam masjid
📌 Hening bukan berarti pasif, tapi menunjukkan kehormatan terhadap tempat dan waktu.
✅ Rendahkan suara saat menyapa atau meminta bantuan
✅ Gunakan kata-kata santun dan positif
✅ Jangan berdiskusi keras bahkan soal agama
✅ Jaga lisan dari hal sia-sia, apalagi saat berada di Raudhah
📌 Rasulullah ﷺ adalah teladan dalam kelembutan kata.
Menjaga adab bicara di masjid beliau adalah bukti cinta kepada sunnah.
Berada di Masjid Nabawi adalah anugerah besar, dan adab adalah cara kita mensyukurinya.
📌 Setiap kata yang keluar bisa menjadi sumber pahala atau sebaliknya.
Maka, hening di sana bukan sikap dingin. Tapi penghormatan yang dalam.
📞 0816990987 | 🌐 alqomar.com
💼 Alqomar Travel membekali jamaah dengan bimbingan adab lengkap, termasuk bagaimana bersikap dan berbicara saat berada di tempat-tempat suci seperti Masjid Nabawi.