Sabtu, 10 Muharram 1447

5 Jul 2025

Bukan Gaji Besar yang Membuat Bisa Berangkat, Tapi Hati yang Berserah

Bukan Gaji Besar yang Membuat Bisa Berangkat, Tapi Hati yang Berserah
Motivasi
26 May 2025
Bukan Gaji Besar yang Membuat Bisa Berangkat, Tapi Hati yang Berserah

Umrah seringkali dianggap hanya milik mereka yang berlimpah harta. Padahal, sejarah spiritual membuktikan bahwa bukan jumlah uang, tapi ketulusan niat dan konsistensi amal lah yang membawa banyak orang ke Tanah Suci.

Kisah seorang pedagang kecil yang akhirnya bisa berangkat umrah bersama istri dan anak-anaknya ini akan mengubah cara Anda memandang rezeki dan ibadah.


🧺 1. Niat yang Muncul dari Kesederhanaan

Pak Hamid hanyalah pedagang sarapan keliling. Setiap pagi ia mendorong gerobaknya dari satu kampung ke kampung lain, menjual bubur dan gorengan.
Hidupnya sederhana. Penghasilannya tak tetap. Tapi cita-citanya besar: bisa melihat Ka’bah bersama orang-orang tercinta.

📌 “Saya tidak tahu kapan bisa berangkat, tapi saya tahu Allah melihat niat ini.”


💰 2. Menyisihkan Sedikit Demi Sedikit

Dengan penghasilan Rp150.000 per hari, Pak Hamid menyisihkan Rp15.000.
Ia tak menunggu kaya. Ia tidak menunggu warisan. Ia memulai dari yang ada—sedikit demi sedikit.

✅ Ia pisahkan celengan untuk umrah dirinya
✅ Satu lagi untuk istrinya
✅ Dan satu lagi untuk dua anaknya

📌 Lima tahun berjalan. Kadang isi celengan tak seberapa. Tapi ia tak pernah berhenti.


🧕 3. Dukungan Keluarga yang Menguatkan

Istrinya tidak pernah mengeluh. Anak-anaknya diajarkan sejak kecil untuk ikut mendoakan, ikut menabung.

Saat teman-teman mereka ke mall, mereka menabung.
Saat orang lain ke luar kota, mereka menunduk dan bersabar.
Karena dalam hati mereka ada satu doa:

“Ya Allah, cukupkan kami agar bisa menjadi tamu-Mu.”


🕋 4. Allah Tidak Pernah Mengecewakan

Tahun kelima, saat tabungan hampir cukup—Allah buka jalan lebih besar:

  • Seorang pelanggan membayarkan biaya visa

  • Travel umrah memberikan potongan harga keluarga

  • Tetangga membantu biaya perlengkapan

📌 Ketika niat sudah maksimal, Allah yang menyempurnakan dengan pertolongan-Nya.


🤲 5. Sujud Pertama di Depan Ka’bah

Hari itu datang.
Pak Hamid dan keluarganya berdiri di hadapan Ka’bah.
Ia menangis, bukan karena capek, tapi karena bersyukur.

“Saya pikir hanya bisa berangkat sendiri. Tapi Allah beri saya hadiah lebih besar: bisa sujud di sini bersama istri dan anak saya.”

📌 Inilah puncak dari perjalanan panjang—bukan hanya menuju Makkah, tapi menuju keyakinan bahwa Allah tidak pernah menolak niat baik.


Dari pedagang kecil di pasar hingga thawaf bersama keluarga.
Dari celengan sederhana hingga sujud di Multazam.

Bukan gaji yang membuat kita berangkat, tapi ketulusan niat yang terus dijaga.


📞 0816990987 | 🌐 alqomar.com
💼 Alqomar Travel bukan hanya biro perjalanan, tapi sahabat bagi Anda yang ingin mengubah niat kecil jadi jejak spiritual besar.